Total Tayangan Halaman

Rabu, 29 Januari 2014

INTEGRASI CSR-CID DALAM BISNIS, SEPERTI APA?

INTEGRASI CSR (Corporate Social Responsibility) Khususnya CID (Community Involvement and Development) pada perusahaan 

Karakteristik fundamental dari tanggung jawab sosial adalah integrasinya melalui semua bagian dari perusahaan dan kegiatan kegiatannya. Hal ini mencakup membuat tanggung jawab sosial ke dalam suatu bagian penting dari perusahaan, strategi, system, praktek, dan proses. Klausul ini memberikan acuan untuk bagaimana perusahaan dapat mengintegrasikannya.

Integrasi strategis

Tujuan tujuan strategis CID  dari sisi internal perusahaan perlu dirumuskan, hal ini bukan hanya sebagai pertanggung jawaban pengelola perusaan (BOD) pada pemegang saham, sekaligus penerapan CID berbasis kinerja.

Khusus untuk CID integrasi CSR bidang CID dengan perusahaan diperlihatkan dalam bagan berikut:

Sistem Manajemen Stakeholder

Menunjang visi dan misi perusahaan

CSR ataupun bagiannya seperti CID seharusnya merupakan bagian dari upaya untuk mewujudkan visi dan misi perusahaan, dan protofolio CID perusahaan juga tergambar dari komitmen perusahaan yang tentunya diharapkan tertuang dalam visi dan misi, Beberapa contoh visi dan misi perusahaan yang sejalan dengan triple bottom line dapat dilihat sebagai berikut:

Menjadi perusahaan energi berbasis batubara terkemuka di Indonesia dengan pertumbuhan berkesinambungan yang dicapai melalui profesionalisme, peduli terhadap karyawan dan lingkungan.
Perusahaan bertekad menjadi perusahaan yang terkemuka, tangguh dan menciptakan nilai untuk shareholder dan stakeholder dengan fokus dibidang eksplorasi dan produksi, minyak bumi & gas.
Menjadi Perusahaan Energi Nasional Kelas Dunia, melalui pemberian nilai tambah kepada seluruh pemangku kepentingan.

Beberapa potongan kalimat atau kata yang merepresentasikan konsep 3P: "...dengan pertumbuhan berkesinambungan"; "...dengan beretika/bermartabat"; "...peduli terhadap kepentingan stakeholder." Selanjutnya, Visi, misi dan value yang telah sejalan dengan triple bottom line tersebut harus diterjemahkan dalam strategi bisnis perusahaan yang sejalan dengan pembangunan berkelanjutan.


CSR – CID   serta tujuan-tujuan Strategis Perusahaan

Visi, misi serta value di atas diterjemahkan dalam bentuk yang lebih nyata yang menuntun pada rencana aksi bersama seluruh elemen perusahaan yakni tujuan dan sasaran strategis,   setiap perusahaan tentunya mempunyai tjuan dan sasaran strategis berbeda, misalnya  rencana ekspansi, peingkatan kapasitas produksi, penetrasi pasar, rencana untuk IPO dan lain-lainnya.
Program CSR ataupun CID seharusnya dirancang untuk memberikan dampak pada tujuan strategis tersebut. Sangat layak tujuan strategis disupport oleh semua pihak jika tujuan strategis tersebut dalam upaya mencapai visi dan misi perusahaan yang mengandung triple bottom line. 


Dampak pada perusahaan

Pengembangan tujuan – tujuan stategis CID dapat dikembangkan dari memadukan tujuan –tujuan perubahan sosial ekonomi, perbaikan kondisi lingkungan bisnis dan pengembangan performa bisnis secara sinergis. Untuk itu perusahan perlu keluar melihat kondisi eksternaldan melihat kedalam yakni kondisi perusahan dan tujuan tujuan bisnis yang telah dirancang sebelumnya. Beberapa contoh dampak  yang bisa untuk dicantumkan (perlu disesuaikan dengan kondisi internal dan eksternal masing-masing perusahaan) adalah:
1.    Penurunan resiko sosial (konflik)
2.    Akses pada sumberdaya penting misal tanah dam lainnya
3.    Efektifitas manajemen rantai nilai
4.    Reputasi
5.    Akses pada SDM lokal yang berkualitas
6.    Penerimaan pasar
Tujuan tujuan tersebut perlu diterjemahkan dalam sasaran spesifik yang bisa diukur , beberapa indikator yang bisa digunakan diantaranya :
1.    Jumlah kejadian unjuk rasa masalah tenaga kerja lokal
2.   Kecepatan pembebasan lahan
3.   Keterlambatan delivery vendor local
4.   Kesesuaian servis vendor local dengan permintaan perusahaan
5.   Jumlah vendor local yang berperforma baik (efesien dan efektif)
6.   Penurunan jumlah isu-isu negative tentang perusahaan dimasyarakat


Perumusan tujuan internal di atas yang berpijak pada keadilan(win-win solution) akan menjamin bahwa program CID akan dilakukan dengan serius dan berkelanjutan oleh perusahaan, siapaun yang akan memimpin atau memiliki perusahaan dimasa datang.   
Sedangkan dari sisi eksternal tujuan inisiatif CID biasanya untuk peningkatan kesejahetraan masyarakat, tetapi beberapa tujuan lain perlu dikembangkan seperti peningkatan inisiatif masyarakat, peningkatan kolaorasi pembangunan lokal dan sebagainya, kaitan antar hubungan diperlihatkan oleh bagan contoh berikut.

Untuk merumuskan tujuan diatas, selain perlu mandat yang clear dari manajemen puncak, juga perlu konsolidasi potensi internal dalam program CID, yakni kesamaan visi dan pemahaman antara berbagai pihak internal perusahaan dalam pengembangan program. Setiap unit kerja selayaknya melihat peluang peningkatan kualitas hubungan antara masyarakat dengan perusahaan melalui program CSR dan mengoptimumkan manfaat untuk memperbaiki performance unit kerjanya, sekaligus memberikan kontribusi pada program CID.
Perumusan dampak dan tujuan strategis tersebut dimulai dengan mengenali tanggung jawab sosial perusahaan, yakni mengenali dampak positif dan negative interaksi dan kehadiranya  dengan stakeholder dan mempertimbangkan ekspektasi stakeholder dan komunitas.  Memastikan manfaat yang berimbang antara stakeholder dan masyarakat dengan perusahaan adalah jaminan keberlanjutan komitmen perusahaan dalam jangka panjang sehingga menjamin keberlanjutan program CSR dan CID perusahaan.

Bagaimana visi dan misi serta tujuan strategis perusahaan terkait dapat diilustrasikan dalam bagan berikut, sekaligus terlihat gambaran keterkaitan  aktifitas perusahaan dengan inisiatif CSR dan CID


Manfaat pada stakeholder dan komunitas

Manfaat untuk stakeholder tersebut dalam bentuk yang terukur dan mudah dipahami oleh berbagai pihak, bentuk bentuk manfaat yang mempunyai multy tafsir atau tidak memiliki parameter/indikator capaian sebaiknya dihindari seperti peningkatan kesejahteraan, peningkatan kualitas hidup  dan lain-lainnya.
Secara sederhana dampak dapat dirancang dengan merumuskan 3 hal level tujuan secara logis dan konsisten yakni tujuan, dampak dan output, ketiga level tujuan tersebut juga dilengkapi dengan parameter capaian seperti contoh dibawah ini:

Hirarki tujuan
Diskripsi
Ukuran
Cara mengukur / sumber data
Tujuan
1. Kesejahteraan
Indek IPM
Survei atau data dari BPS
Dampak
1.1 Peningkatan kesehatan



1.2 Peningkatan pendapatan



1.3 Peningkatan pendidikan


Ouput
1.1.1 Jumlah peserta program  A



1.1.2 Jumlah peserta program  B



……



……


Kegiatan
……



……


Integrasi dalam system manajemen

Dengan tujuan strategis di atas maka CSR dan CID akan menjadi  kegiatan perusahaan, dan perlu dikelola dengan baik, untuk mencapai tujuan tujuan di atas  diperlukan sebuah sistem pengelolaan yang baik yang berbasis kinerja.  Untuk itu diperlukan sebuah system manajemen agar mudah di evaluasi, diperbaiki dan dikembangkan dengan optimal yakni :

1.     Output kegiatan yakni pendifenisian output yakni target capaian dan indicator serta Standar laporan, baik laporan mingguan, bulanan maupun laporan tahunan agar mudah dikominikaskan dan dievaluasi, baik oleh pihak internal maupun eksternal

Pendefenisian output di atas akan memudahkan memberikan kepastian ekspektasi manajemen dan unit kerja internal yang mendapatkan dampak langsung dari kegiatan CSR atau CID, seperti Humas, Produksi/operasional, unit pengelola lingkungan dan lain-lainnya. Melibatkan unit kerja lain dalam menyusun standard output sangat disarankan untuk menggalang dukungan bagi inisiatif CID
Sama seperti unit kerja lainnya Unit CID menyampaikan servicesnya  pada stakeholder dan unit kerja internal perusahaan. Outpt tersebut harus terdefenisi dengan baik, agar ekspektasi perusahan, unit kerja lainnya dan stakeholder pada unit CID sama dengan yang dipahami oleh team CID, mereka haruslah dianggap sebagai konsumen yang perlu dilayani dengan standar pelayanan yang sesuai dengan ekspektasi konsumen layaknya.
Dengan demikian perlu didefenisikan apa value yang didelivery, seperti apa atribut valuenya dan bagaimana mengukurnya. Ketidak jelasan output dari team CID sering mengakibatkan menurunkan ekpsektasi dan apresiasi pihak lain, menjadikan team CID menjadi warga kelas dua didalam perusahaan, bahkan muncul anggapan team CID sebagai cost center yang tidak jelas hasilnya “kami yang mencari uang, mereka yang menghambur hamburkan”. Kejelasan output akan mempermudah perencanaan kerja dan kegiatan dan sangat berguna dalam membuat anggaran berbasis kinerja. Kejelasan kinerja akan membantu mempermudah unit CID mendapat dukungan dari unit kerja lainnya.

Pendefenisian output tim CID meliputi setiap input yang dibutuhkan unit kerja lain pada unit kerja CID dan output yang didelivery pada stakeholder, seperti penurunan resiko shutdown operasi pada unit kerja operasi, bahan komunikasi bagi unit kerja Humas, data dan laporan untuk unit kerja lingkungan dalam mendapatkan proper KLH, pembentukan persepsi positif bagi perusahaan untuk memudahkan pembebsasan lahan, peningkatan performa kinerja vendor local bagi unit manajemen rantai nilai. Pertanyaan selanjutnya, output seperti apa yang harus dihasilkan dari Unit CID.  Bentuknya seperti apa, standard penyampaiannya seperti apa, dan bagaimana mengukur kinerjanya?
Hal tersebut juga yang dinyatakan dalam persyaratan Proper oleh KLH yakni perusahaan dapat menunjukkan dokumen rencana strategis pengembangan masyarakat yang didalamnya terdapat Program bersifat jangka panjang dan dirinci dengan program tahunan yang disertai dengan indikator untuk mengukur kinerja.
kepentingan internal perlu dirumusakn bersama dengan unit lainnya oupt seperti apa yang dibutuhkan dari unit kerja CID, dalam format seperti apa, seperti apa satndar outputnya? kapan disampaikan, kepada siapa. Ketidak cerewetan internal kadang membuat unit kerja CID kurang inovatif. 
Pada pemetaan proses bisnis, jika satu unit adalah penghasil jasa dan barang bernilai tambah bagi unit lainnya maka yang harus dikenali dengan baik adalah:
·      Pendefenisian output unit kerja CID (bentuk layanan pada unit lain, waktu layanan, standard dokumen layanan) yang mampu dihasilkan menuju pemenuhan value proposition kliennya dalam hal ini  stakeholder internal dan komunitas.
·      Kejelasan permintaan dan pemahaman masing masing unit kerja terhadap unit lain sebagai pasarnya akan sangat menentukan kualitas proses bisnis secara keseluruhan.
Untuk mendapatkan proper emas  yang harus dihasilkan unit kerja CID adalah :
·      Laporan hasil pemetaan sosial dan ekonomi
·      Laporan Assessement kebutuhan sosial masyarakat dalam konteks jangkan panjang lebih pada rencana strategi transformasi sosial ekonomi berbasis sumber daya local
·      Laporan indek kepuasan masyarakat
·      Laporan analisis stakeholder
·      Laporan kemajuan program kerja
·      Analisis dan laporan perubahan tingkat resiko sosial
Sedangkan dampak yang diharapkan adalah
·      Penurunan resiko sosial
·      Peningkatan efektifitas manajemen rantai nilai khusus terkait vendor lokal
·      Peningkatan indek persepsi stakeholder
Output laninnya tentu akan ditambah atau dikurangi sesuai dengan karakteristik perusahaan masing masing. Perlu kondisi umu di aras dipertajam dengan pertanyaan berikut:
a)   Apa output dari unit kerja CID saat ini ?
b)   Apakah ada standard permintaan output CID oleh unit lain seperti unit Humas, unit produksi, unit penangan lingkungan dan lain-lainnya? Dalam bentuk apa?
c)    Bagaimana proses pendefenisian output CID?
d)   Menurut tim CID  apakah pihak yang menerima output-nya puas?
e)   Apakah sering terjadi perubahan permintaan output? Bagaimana prosedur perubahannya?
f)    Apakah staff anda memahami dengan baik output yang diharapkan dari unit kerja CID? apakah output tersebut cocok dengan sistem penilaian kinerja?
g)   Apakah pengaruh dan hubungan output unit kerja CID dengan tujuan pemenuhan kebutuhan perusahaan secara keseluruhan? kebutuhan pasar? kinerja keuangan? dan lainnya?
h)   Apakah resiko terkait dengan kondisi sosial ekonomi, budaya lokal, situasi politik, penerapan hukum dan kondisi hubungan dengan stakeholder eksternal yang mempengaruhi output di atas? (dokumen dari risk manajemen)
i)     Apakah resiko terkait dengan aspek teknis dan aspek internal lainnya yang mempengaruhi output di atas? (dokumen dari risk manajemen)

2.       Proses kerja  yakni meliputi siklus pengelolaan kegiatan,  pada organisasi CID menggambarkan kematangan organisasi dimana
·      Proses didokumentasikan, dikenali, dipahami, dan dijelaskan dalam standar dan prosedur serta didukung oleh alat dan metode.
·      Proses dikendalikan menggunakan pengukuran yang tepat, Sub proses kunci dikendalikan dengan menggunakan statistik dan teknik kuantitatif lainnya, Rencana pengendalian digunakan. Sebab-sebab khusus dan penyimpangan diidentifikasi, dievaluasi, dan dikelola risikonya
·      Secara terus-menerus meningkatkan kinerja proses melalui perbaikan teknologi dan inovasi. Tujuan perbaikan proses ditetapkan, secara terus menerus direvisi yang mencerminkan perubahan tujuan bisnisdan memperbaikan proses organisasi
Dengan demikian, perbaikan proses dari sejak awal didefiniskan dalam konteks memperbaiki output setiap proses, dimana standard output telah didefinisikan lebih dahulu.
Siklus kegiatan tersebut adalah :
a)      Assessement dan analisisis, perusahaan harus memiliki metoda assessment dan analisis yang memadai untuk bisa menghasilkan output yang diinginkan, khusus CID, assessement yang dibutuhkan minimal adalah seperti yang diminta dalam persyaratan KLH untuk proper yakni :
·         Pegenalan dampak sosial ekonomi dan lingkungan dari akititas perusaahaan
·         Identifikasi ekspektasi stakeholder
·         Pemetaan sosial ekonomi target sasaran
·         Identifikasi peluang dan masalah
b)      Perencanaan, perencanaan dalam inisiatif CID terdiri dari 2 (dua) level yakni:
·         Perencanaan diinternal yang meliputi lingkup kegiatan untuk mendapatkan tujuan strategis di atas. Perlu dipastikan bahwa peencanaan partisipatif dilakukan setelah diinternal dimiliki rencana kerja sebagai dasar officer perusahaan membuat rencana dengan komunitas, hal ini sangat penting agar rencana bersama stakeholder sejalan dengan tujuan strategis perusahaan.
·         Perencanaan eksternal : Memobilisasi sumberdaya local untuk transformasi sosial ekonomi melalui perencanaan partisipatif yang melibatkan komunitas dan stakeholder, perencanaan dengan stakeholder meliputi assessment bersama siyuasi masyarakat, perumusan tujuan dan rencana aksi bersama. Perencanaan dengan komunitas sebaiknya menghindari simplifikasi  proses yang mengakibatkan perencanaan hanya mengarah pada pembuatan daftar kebutuhan masyarakat, bukan upaya untuk membangkitkan inisiatif dan kemandirian. 
c)       Implementasi dan membangun kapasitas, yakni membangun kapasitas
·         Internal yakni kemamuan officer menjadi fasilitator untuk mengelola manajemen program dan membangkitkan inisiatif masyarakat, kemapuan dalam mengelola konflik dan lain-lainnya
·         Membangun komunikasi dengan stakeholder
·         Membuat laporan harian dan mingguan
·         Menjalankan system peringatan dini gejolak sosial
·         Kemampuan masyarakat dalam membuat inisiatif dan melaksanakan inisiatif mereka bersama dengan perusahaan
d)      Monitoring, veluasi dan perbaikan, bagian akhir dari siklus manajemen ini harus dilakukan dalam konteks internal dan ekternal, dalam pelaksanaan program perlu dilibatkan masyarakatt untuk mengevaluasi dan melakukan perbaikan bersama-sama, karena perencanaan dilakukan bersama maka tidak ada yang perlu disalahkan jika terjadi peyimpangan
3.       Input, untuk mendapatkan output , selain proses di atas diperlukan input bagi terlaksanakan kegiatan dengan baik diantaranya :
a)      SDM yang memadai yakni officer yang memiliki kualifikasi dalam ketrampilan manajemen serta mampu sebagai fasilitator, katalisator, inisiator dan negosiator dalam masyatakat 
b)      SOP dan petunjuk teknis,sangat dibutuhkan agar kegiatan berjalan dengan baik
c)       Dukungan kebijakan baik dalam penetapan anggaran maupun organisasi kerja
d)      Fasilitas kerja
Budaya CSR dan CID
Bagaimana proses bisnis dilakukan juga dipengaruhi oleh budaya perusahaan, yakni nilai-nilai yang dianut perusahaan dan perilaku berinteraksi antar personal dalam organisasi. Inti dari perbaikan proses bisnis tentunya inovasi proses yang dilakukan terus menerus. Untuk mendapatkan hasil kerja yang optimal, baik untuk staleholder dan perusahaan  maka pengelolaan program harus dilakukan dengan memenuhi prinsip  tatakelola yang baik, transparans, akuntabilitas, responsible, jujur dan fair. Prinsip prinsip ini seharusnya menjadi budaya secara keseluruhan pada perusahaan, tapi khusus CID dimana sangat diperlukan kolaborasi dan dukungan dari masyarakat sebagai titik kritis penentu keberhasilan, maka tiada pelaksanan dengan tatakelola yang baik sangat diperlukan.
Tatakelola yang baik tersebut ditaungkan dalam kebijakan dan aturan yang dibuat perusahaan dalam melakukan CID atau CSR secara umum.
·      Implementasi nilai-nilai perusahaan yang ber GCG,
·      Keterkaitan KPI berbagai level dengan output unit kerja
·      Budaya inovasi (kompetisi di internal perusahaan, Sistem Insentif, Sistem promosi, Kondisi kompetisi antar unit, Kondisi kompetisi antar staf, pengelolaan talenta, dan budaya belajar serta pengelolaan ide-ide inovatif)
·      Kebanggaan dan kepuasan karyawan
Yang perlu dipertajam
a.    Implementasi GCG?
b.   Bagaimana penilaian kinerja? sistem insentif dan sistem promosi?
c.    Kepuasan karyawan? Ekpsektasi karyawan?
d.   Bagaimana proses dan pengelolaan gagasan inovatif?
e.   Bagaimana proses pembelajaran dan transfer pengetahuan dari staff senior kepada yang lebih junior?
f.     Apakah budaya perusahaan yang telah dirumuskan telah konsisten dengan implementasinya?
g.    Apakah ada budaya perusahaan sebagai pendatang yang mempengaruhi secara positif dan negatif terhadap budaya lokal?
h.   Adakah potensi budaya kerja yang berpotensi ditularkan pada ensternal perusahaan terutama masyarakat sekitar
Organisasi 
Faktor lainnya adalah kesesuaian organisasi
·      Struktur organisasi (Kelengkapan unit kerja) dan pembagian gugus tugas
·      Pola hubungan antara unit kerja CID dengan unit kerja lainnya
·      Koordinasi antar unit kerja
·      Kerja sama dalam peningkatan output bersama
·      Kapasitas unit support dan task forces
Pertanyaan yang perlu dikembangakn untuk mempertajam kesesuaian organisasi
a)   Apa Isu-isu yang bisa diputuskan oleh Unit kerja CID ? bagaimana prosedur pengambilan keputusan? bagaimana pengontrolan terhadap keputusan tentang isu-isu tersebut?
a)   Apakah ada pekerjaan dalam unit kerja anda yang tumpang tindih dengan unit kerja lain (Kesamaaan jenis, kesamaan objek, kesamaan keahlian dan lain lainnya).
b)   Kegiatan apa saja yang telah, akan dan berpotensi dilakukan dengan berbagi sumberdaya (orang, anggaran, peralatan, pengetahuan dan teknologi) dengan unit kerja lainnya
c)    Pekerjaan apa yang sering membutuhkan koordinasi, keputusan dan dukungan dari unit kerja lainnya?
d)   Bagaimana bentuk koordinasi antar unit kerja untuk meningkatkan output bersama
e)   Menurut anda pekerjaan apa saja yang perlu pembentukan task force ?
f)    Apakah setiap keputusan unit kerja anda mempertimbangkan dampak pada aspek eksternal (sosial, ekonomi, regulasi, hukum dan lingkungan hidup)? Jika sudah, aspek apa saja yang menjadi pertimbangan? Bagaimana keputusan tersebut dikomunikasikan dengan unit lainnya seperti unit CID?
Pengembangan system manajemen CID merupakan upaya membangun proses bisnis secara keseluruhan. Sitem tersebut akan meningkatkan kinerja keselarasan strategi vertikal di mana tujuan strategis dan indikator kinerja di tingkat perusahaan yang proporsional mengalir ke unit CID  dan organisasi yang relevan, unit kerja CID sampai level personal memiliki tujuan yang selaras dengan tujuan bisnis.  Dan terjadi juga penyelarasan horizontal didapat dengan penyelarsan tujuan unit kerja CID dengan departemen lain secara proporsional mengakomodasi kebutuhan strategis dari beberapa departemen lainnya dan yang pada akhirnya menjadi tujuan strategis perusahaan.




[1] ISO 26000 SR 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar